Senin, 22 September 2014

IP Address

IP Address



"Alamat IP" adalah singkatan dari alamat Internet Protocol, dan setiap perangkat yang tersambung ke suatu jaringan (seperti internet) punya satu.
Ketika mengakses suatu internet atau terhubung dengan suatu jaringan, tentu saja komputer anda dapat diakses oleh orang lain. Sehingga dalam internet, setiap komputer memiliki semacam ID yang disebut dengan IP address. IP adress pemakai internet sebagian besar menggunakan IP dinamis, dimana dapat berubah-rubah setiap kali melakukan koneksi kedalam internet.
IP Address yang sering digunakan ini menggunakan basis TCP/IP karena lebih sederhana, dan lebih mudah untuk di mengerti. Sedangkan di OSI Layer sendiri memiliki IP Address sendiri, yang tentu saja berbeda dengan TCP/IP. Tetapi di dunia ini yang lebih sering dikenal dan digunakan IP Address TCP/IP IP Address sendiri dibagi menjadi 2, yaitu IP Address Private dan IP Address Public. IP Address Private biasanya didaptkan oleh pengguna user rumahan atau sekala kecil. IP Address Private ini didapatkan setelah melaku
kan Subnetting. IP Address Public biasanya dimiliki dalam skala besar, seperti Hosting, ISP, Data center, dan perusahaan Web.

Saat ini yang digunakan di dunia adalah IPv4 (IP Address Versi 4), mulai digunakan sejak tahun 1981. Tetapi sejak sekitar tahun 1990 sudah disimulasikan bahwa IPv4 akan mencapai titik jenuh atau IP Address di IPv4 akan habis. Dan sejak pada tahun 1996, IPv6 di kembangkan sebagai pengganti IPv4. IPv4 menggunakan 32 bit, jumlah Address yang dimiliki oleh IPv4 sebesar = 232 = ±4 milyar host. Itu artinya alamat di IPv4 akan habis pada saat jumlah manusia sudah mencapai 4 milyar lebih. Bayangkan dengan Nilai Maximum tersebut, maka menurut penelitian, 20 tahun lagi pengguna internet akan melebih nilai maximum IPv4. jumlah penduduk India, China, Indonesia, Amerika Serikat dan Uni Eropa kalau dijumlahkan mungkin sudah mencapai angka 3 milyar lebih. Belum dijumlahkan dengan penduduk lain. Pasti angkanya akan mendekati 4 milyar jiwa.Langkah antisipasi awal sebenarnya sudah dilakukan dengan teknologi NAT (Network Address Translation) yang bekerja dengan melakukan penerjemahan satu alamat IPv4 public ke banyak IPv4 private. Sehingga satu alamat IPv4 public bisa dipergunakan untuk banyak perangkat yang akan terkoneksi ke internet.
guna mengatasi masalah tersebut, digunakanlah IPv6. Karena IPv6 berjumlah 128 bit, 2128 atau lebih dari 4 milyar sudah pasti tidak ada kekhawatiran mengenai habisnya IP address. Karena IPv6 memiliki jumlah alamat yang cukup banyak sebesar 340, 282, 366, 920, 938, 463, 463, 374, 607, 431, 768, 211, 456. Pengembangan IPv6 sampai saat ini sudah dilakukan oleh banyak pihak yang ada di seluruh dunia termasuk Service Provider, Internet Exchange Point, ISP regional, Militer serta Universitas
IP Address Memiliki 2 bagian, yaitu Network ID dan Host ID , contoh 192.168.100.1 , secara default Net ID nya adalah 192.168.100 dan Host ID nya adalah 1, agar komputer bisa saling terhubung , IP yang digunakan Net ID nya harus sama, dan Host ID nya harus berbeda.
Agar mudah ngerti, Net ID adalah nama jalan dan Host ID adalah nomor Rumah, jadi Jln. Diponegoro No 3 , jika nama jalan dari beberapa orang sama, maka nomor rumah mereka tidak mungkin sama.

Kelas IP Address

KELAS A , pada kelas A 8 bit pertama adalah network Id, dan 24 bit selanjutnya adalah host Id, kelas A meiliki network Id dari 0 sampai 127.

KELAS B , pada kelas B 16 bit pertama adalah network Id, dan 16 bit selanjutnya adalah host Id, kelas B memiliki network id dari 128 sampai 191

KELAS C, pada kelas C 24 bit pertama adalah network Id, dan 8 bit selanjutnya adalah host Id, kelas C memiliki network id dari 192 sampai 223

KELAS D, IP kelas D digunakan untuk multicasting, yaitu penggunaan aplikasi secara bersama-sama oleh beberapa komputer, dan IP yang bisa digunakan adalah 224.0.0.0 – 239.255.255.255

KELAS E,  memiliki range dari 240.0.0.0 – 254.255.255.255, IP ini digunakan untuk eksperimen yang dipersiapkan untuk penggunaan IP address di masa yang akan datang.

Pengertian IP Publik dan Private
IP address dianggap publik jika jumlah IP yang valid dan berada di luar salah satu alamat rentang IP disediakan untuk penggunaan pribadi oleh kelompok standar Internet. Alamat IP publik yang digunakan oleh server internet termasuk untuk situs web dan server DNS ), router jaringan atau komputer yang terhubung langsung ke Internet melalui modem .
Setiap IP publik ditugaskan untuk berbagai atau blok alamat. Internet Assigned Numbers Authority (IANA) mengatur kepemilikan ini rentang IP dan memberikan masing-masing blok organisasi seperti Internet Service Provider (ISP) yang pada gilirannya mengalokasikan addreses IP individu kepada pelanggan.
Menggunakan alamat IP pribadi pada komputer atau bisnis dapat meningkatkan keamanan jaringan dan menghemat ruang pengalamatan publik. Apa alamat IP pribadi terlihat seperti? Apa alamat IP rentang memenuhi syarat sebagai pribadi? Sebuah alamat IP dianggap pribadi jika nomor IP termasuk dalam salah satu dari alamat rentang IP disediakan untuk penggunaan pribadi oleh kelompok standar Internet. Ini kisaran alamat IP pribadi ada:
10.0.0.0 Sampai 10.255.255.255
169.254.0.0 sampai 169.254.255.255
172.16.0.0 sampai 172.31.255.255
192.168.0.0 sampai 192.168.255.255
Perangkat dengan alamat IP private tidak dapat terhubung langsung ke Internet. Demikian juga, komputer di luar jaringan lokal tidak dapat terhubung langsung ke perangkat dengan IP pribadi. Sebaliknya, akses ke perangkat tersebut harus ditengahi oleh router atau serupa perangkat yang mendukung Network Address Translation (NAT) . NAT menyembunyikan nomor IP pribadi tetapi secara selektif dapat mentransfer pesan ke perangkat ini, memberi lapisan keamanan untuk jaringan lokal.
Selain ip address Publik dan private (pribadi) terdapat jenis ip address dinamis dan static, maksudnya ip dinamis adalah ip adress yang dapat berbuah – ubah sedangkan ip address static tidak akan berubah ubah. Berikut penjelasan ipaddress static dan ip address dinamis.
Penjelasan Ip Address Dinamis & Statis
IP address dinamis bersifat sementara dan berubah setiap kali komputer mengakses Internet. IP address dinamis, pada dasarnya di ambil dari kumpulan alamat IP yang dibagi di antara berbagai komputer dan sudah ditetapkan sebelumnya sistem ini biasanya di tangani oleh sistem DHCP. Karena sejumlah alamat IP statis banyak yang tersedia, banyak ISP menyisihkan sebagian dari alamat yang ditugaskan untuk berbagi di antara pelanggan mereka dengan cara ini. Hal ini akan menurunkan biaya dan memungkinkan mereka untuk melayani pelanggan jauh lebih banyak dari pada menggunakan ip static.
Alamat IP statis umumnya lebih disukai untuk keperluan seperti VOIP (Voice over Internet Protocol), game online, atau tujuan lain di mana pengguna harus membuatnya mudah bagi komputer lain untuk mencari dan terhubung ke mereka. Akses mudah juga dapat difasilitasi dengan menggunakan alamat IP dinamis melalui penggunaan layanan DNS dinamis, yang memungkinkan komputer lain untuk menemukan Anda meskipun Anda mungkin menggunakan sementara, alamat IP satu kali.
Alamat IP statis dianggap agak kurang aman daripada alamat IP dinamis, karena mereka lebih mudah untuk melacak untuk keperluan data mining. Namun, mengikuti praktik Internet yang aman dapat membantu mengurangi potensi masalah ini dan menjaga komputer Anda aman tidak peduli apa jenis alamat IP yang Anda gunakan.
Perbedaan IP Dalam Pengalamatan.
Dalam pengalamatan IP terdapat dua metode yaitu classful dan classless. Berikut adalah penjelasan mengenai perbedaan di antara keduanya.
# Classful
Classful secara sederhana dapat diartikan "dengan kelas" atau "menggunakan kelas". Kemudian jika dikaitkan dengan pengalamatan IP, maka pengalamatan IP classful dapat diartikan menjadi "pengalamatan IP berdasarkan kelas". Pengalamatan dengan metode ini ada pada pengalamatan IPv4. Ya, seperti sudah diketahui IPv4 dibagi menjadi kelas A, B, C, D, dan E.
Dengan pengalamatan IP classful, jaringan yang dapat dibentuk hanya sebatas kapasitas masing-masing kelas, dan kapasitas host yang besar yang dimiliki oleh kelas A dan B sering tidak terpakai secara optimum. Selain itu juga telah membuat tabel routing global menjadi membengak melebihi kapasitas router. Oleh sebab itu metode ini sudah tidak digunakan lagi dan diganti dengan classless.
# Classless
Classless secara sederhana dapat diartikan "tanpa kelas" atau "tidak menggunakan kelas". Kemudian jika dikaitkan dengan pengalamatan IP, maka pengalamatan IP classless dapat diartikan menjadi "pengalamatan IP tanpa mengenal kelas". Yaitu dengan cara menggunakan Classless-Inter Domain Rouing (CIDR) atau juga dapat dikenal dengan istilah panjang prefiks. Format pengalamatannya adalah dengan memberi tanda slash (/) di belakang alamat IP kemudian diikuti dengan variabel panjang prefiks.
Contoh: 172.26.78.3/28
172.26.78.3 = alamat IP, /28 = panjang prefiks (CIDR)
Dengan metode classless dapat menyederhanakan tabel routing dengan cara satu tabel routing dapat untuk beberapa jaringan sehingga menghemat penggunaan kapasitas router dalam membuat tabel routing. Selain itu, metode ini memungkinkan untuk menggunakan alamat IP kelas A dan B dengan panjang prefiks tertentu yang belum dipakai.
Namun dalam rangka menjawab permasalahan menipisnya kapasitas jumlah host IPv4 yang diperkirakan akan habis seluruhnya dalam beberapa tahun lagi, maka dibuatlah protokol atau sistem pengalamatan yang baru yaitu IPv6 dengan panjang 128-bit dan bersifat classless sehingga mampu mendukung jumlah host hingga 3,4 x 1038 host.
Contoh IPv6: 21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe28:9c5a

Tidak ada komentar:

Posting Komentar