Senin, 22 September 2014

Supnetting

 
Subnetting
Subnetting adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, yang menunjukkan letak suatu host apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.
RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnetting yang disebut juga sebagai sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut:
                               Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1,                        Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.
Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnetting meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja. Entah itu subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP.




Cara Menghitung Subnet Mask :
Misalkan anda memiliki IP adress 192.168.10.0 dan Subnet mask 255.255.255.128
Ubah angka 128 ke bilangan biner dengan cara sebagai berikut :
128 : 2 = 64 sisa 0
64   : 2 = 32 sisa 0
32   : 2 = 16 sisa 0
16   : 2 =  8 sisa 0
8     : 2 =  4 sisa 0
4     : 2 =  2 sisa 0
2     : 2 =  1 Sisa 0
Hasil akhir 1 tidak dapat dibagi menjadi 1hasil bilangan binernya adalah 10000000
Banyaknya subnet yang tersedia dari rumus 2^x. X adalah jumlah dari angka 1, karena berdasarkan angka biner yang ada jumlah 1=1 maka 2^1 = 2 maka jumlah subnet maksnya adalah 2. Dari Subnet maks yang terbesar adalah 256 maka dihasilkan 256 – 128 = 128. Maka subnet masknya adalah 0 dan 128
Contoh lain, bila ditetapkan subnet masknya 255.255.255.192
Jumlah subnet maks dapt dihitung
192 : 2 = 96 sisa 0
96   : 2 = 48 sisa 0
48   : 2 = 24 sisa 0
24   : 2 = 12 sisa 0
12   : 2 =  6 sisa 0
6     : 2 =  3 sisa 0
3     : 2 =  1 sisa 1
maka bilangan binnernya adalah 11000000 karena angka 1 ada 2 maka 2^2 = 4
dan subnet yang dapat digunakan adalah 256–192 = 64, maka Subnetnya adalah 0, 64, 128, 192 artinya subnetnya adalah
255.255.255.0
255.255.255.64
255.255.255.128
255.255.255.192
Jumlah Host per Subnet = 2^y–2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya biner 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 2^6-2 = 62 host
 
Penghitungan pada kelas-kelas IP 
  Perhitungan Pada IP Kelas A  
Soal: Dengan NETWORK ADDRESS 10.0.0.0/23, Subnetting seperti apa yang bakal terjadi? Jawab: Analisanya 10.0.0.0 adalah IP kelas B dengan Subnet Mask /23 yang artinya 11111111.11111111.11111110.00000000 atau 255.255.254.000 (Lihat Tabel)
  1. Jumlah Subnet: Rumus 2x (x adalah nilai bineri 1 (angka 1) pada subnetmask di oktet bagian host) karena kelas A maka oktet hostnya adalah oktet yang kedua, ketiga dan keempat (tiga oktet terakhir), berarti nilai x=15. Jadi jumlah subnetnya adalah 215=32768
  2. Jumlah Host per Subnet: Rumus 2y - 2 (y adalah kebalikan dari x yaitu bineri 0 (angka 0) pada oktet host) berarti nilai y=9. Jadi Jumlah Host per Subnetnya adalah 29-2=510
  3. Blok Subnet: Rumus 256 - nilai terakhir subnetmask, jadi Blok Subnetnya adalah 256-254=2 sehingga subnet mask berikutnya adalah 2+2=4 kemudian 4+2=6 dan seterusnya, lengkapnya 0, 2, 4, 6, 8, 10, ..., 254
  4. Host dan Broadcast yang bisa digunakan: Host yang bisa di gunakan adalah mulai dari satu angka setelah nilai subnet dan broadcast adalah satu angka sebelum subnet berikutnya, lebih jelas lihat tabelnya:
    Subnet
    10.0.0.0
    128.2.0.0
    ....
    10.10.0.0
    ....
    10.254.0.0
    Host Pertama
    10.0.0.1
    128.2.0.1
    ....
    10.10.0.1
    ....
    10.254.0.1
    Host Terakhir
    10.1.255.254
    128.3.255.254
    ....
    10.11.255.254
    ....
    10.255.255.254
    Broadcast
    10.1.255.255
    128.3.255.255
    ....
    10.11.255.255
    ....
    10.255.255.255

Perhitungan Pada IP Kelas B 
Soal: Dengan NETWORK ADDRESS 128.1.0.0/20, Subnetting seperti apa yang bakal terjadi? Jawab: Analisanya 128.1.0.0 adalah IP kelas B dengan Subnet Mask /20 yang artinya 11111111.11111111.11110000.00000000 atau 255.255.240.000 (Lihat Tabel)
  1. Jumlah Subnet: Rumus 2x (x adalah nilai bineri 1 (angka 1) pada subnetmask di oktet bagian host) karena kelas B maka oktet hostnya adalah oktet yang ketiga dan keempat, berarti nilai x=4. Jadi jumlah subnetnya adalah 24 = 16
  2. Jumlah Host per Subnet: Rumus 2y - 2 (y adalah kebalikan dari x yaitu bineri 0 (angka 0) pada oktet host) berarti nilai y=12. Jadi Jumlah Host per Subnetnya adalah 212-2=4094
  3. Blok Subnet: Rumus 256 - nilai terakhir subnetmask, jadi Blok Subnetnya adalah 256-240=16 sehingga subnet mask berikutnya adalah 16+16=32 kemudian 32+16=48 dan seterusnya, lengkapnya 0, 16, 32, 48, 64, 80, ..., 240
  4. Host dan Broadcast yang bisa digunakan: Host yang bisa di gunakan adalah mulai dari satu angka setelah nilai subnet dan broadcast adalah satu angka sebelum subnet berikutnya, lebih jelas lihat tabelnya:
    Subnet
    128.1.0.0
    128.1.16.0
    ....
    128.1.80.0
    ....
    128.1.240.0
    Host Pertama
    128.1.0.1
    128.1.16.1
    ....
    128.1.80.1
    ....
    128.1.240.1
    Host Terakhir
    128.1.16.254
    128.1.16.254
    ....
    128.1.80.254
    ....
    128.1.240.254
    Broadcast
    128.1.16.255
    128.1.16.255
    ....
    128.1.80.255
    ....
    128.1.240.255

Perhitungan Pada IP Kelas C  
Soal: Dengan NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/27, Subnetting seperti apa yang bakal terjadi? Jawab: Analisanya 192.168.1.0 adalah IP kelas C dengan Subnet Mask /27 yang artinya 11111111.11111111.11111111.11100000 atau 255.255.255.224 (Lihat Tabel)
  1. Jumlah Subnet: Rumus 2x (x adalah nilai bineri 1 (angka 1) pada subnetmask di oktet bagian host) karena kelas C maka oktet hostnya adalah hanya oktet yang keempat, berarti nilai x=3. Jadi jumlah subnetnya adalah 23 = 8
  2. Jumlah Host per Subnet: Rumus 2y - 2 (y adalah kebalikan dari x yaitu bineri 0 (angka 0) pada oktat host) berarti nilai y=5. Jadi Jumlah Host per Subnetnya adalah 25-2=30
  3. Blok Subnet: Rumus 256 - nilai terakhir subnetmask, jadi Blok Subnetnya adalah 256-224=32 sehingga subnet mask berikutnya adalah 32+32=64 kemudian 64+32=96 dan seterusnya, lengkapnya 0, 32, 64, 96, 128, 160, 192, 224
  4. Host dan Broadcast yang bisa digunakan: Host yang bisa di gunakan adalah mulai dari satu angka setelah nilai subnet dan broadcast adalah satu angka sebelum subnet berikutnya, lebih jelas lihat tabelnya:
    Subnet
    192.168.1.0
    192.168.1.32
    ....
    192.168.1.224
    Host Pertama
    192.168.1.1
    192.168.1.33
    ....
    192.168.1.225
    Host Terakhir
    192.168.1.30
    192.168.1.62
    ....
    192.168.1.254
    Broadcast
    192.168.1.31
    192.168.1.63
    ....
    192.168.1.255

Tidak ada komentar:

Posting Komentar